Senin, 30 Maret 2015

Spirit Bambu Sembalun Spirit Gotong Royong Sembalun Lawang Manusantara Bergotong Royong

 Oleh Guntur Bisowarno S.Si., Apt
dari Pertigaan Kaki Gunung Arjuno, Gunung Bromo dan Gunung Semeru
Berusaha dan Bekerja Bersama Taman Sari Alam Manusantara
hp 085235807180


 Taman Kebun Bamboo Sembalun


Sejak Mengenal Bambu dan Riung Bambunya,
Mr. Samsul Bahri Menemukan dan Menyadari Kebenaran Atas dan Kesadaran Atas
Di Dalam Batang Tubuh Hidup dan Berkehidupannya Pohon dan Rumpunan Bambu
Tak Ada Satu Bagian Tubuhnya Yang Tidak Bermanfaat
Tidak Ada Satupun Anggota Tubuhnya Yang Tidak Berfungsi
Tidak Satupun Yang Tidak Berpartisipasi
One for All, and All for One


Spirit Ke Gotong Royongan Masyarakat Desa Sembalun Menjadikan Hal Ini Sebagai Pemenuhan Pola dan Model Serta Movere Motivasi Masyarakat Desa Untuk Menemukan Derajat dan Martabat Kedirian Mereka Sebagai Manusia Yang Hadir Satu Sama Lain, Saling Menghadirkan Kedirian Mereka, Saling Melengkapi dan Menggenapi Ketersediaan Diri Mereka Sebagai Sesama dan Saling Merayakan Hidup dan Berkehidupan Mereka Satu Sama Lainnya, dalam Aktivitas dan Aktivasi Bergotonng Royong Mereka Adanya.  Rumpunan Bambu dan Bambu SakSak, Bambu yang di belah oleh Leluhur Susu SASAK Desa Sembalun Lawang, bisa menampakkan sejarah dan memorial sekaligus kita sekarangpun bisa menyaksikan jejak rekam kemampuan bamboo dalam berspirit Gotong Royong pada serat bambu dan seratan fungsi dari semua anggota tubuh bamboo, dari ujung akar sampai ujung daun, dan setiap ruas dan bangunan ruas sesuai ketinggian dan ketuannya, daging bamboo dan kulit bamboo, warna dan tekstur serta konturnya membawaa kita pada puncak peradaban  dan kebudayaan manusia dahulu, kini dan yang akan datang, selayaknya sepantasnya sudah, sedang dan bakal terjadi.



Membuat Jembatan Bamboo Sejenis Ini di Suku Badui Bisa di Kerjakan Seharian Dengan Cara Ber Gotong Royong, Bagaimana Anda Sudah Menemukan Gen Genah Gotong Royong dalam Diri Andakah, sebagai Manusia Nusanatara dan InDONEsia EndOnesia...

Sebagaimana Mana dan Makna Serta Perjalanan Sejarah Sembalun Lawang dari Waktu Ke Waktu Sudah dan Sedang Memberikan Membuktikan Spirit Bambu Sembalun dan Spirit Manusia Sembalun, Spirit BerGotong Royong......
Sejenak mereka bersama – sama memikirkan cara penyeberangan kearah barat akhirnya mereka menemukan stategi dengan cara saling topang satu sama lainnya sampai selesai, tepat pada bagian kali yang sempit ini mereka beri nama Lokok Sangkabira. Saangkabira dalam Bahasa Sasak Sembalun adalah Saling Topang , Saling Sokong , Saling Bantu, Gotong Royong . dari Lokok Sangkabira ini mereka bergerak kearah barat kira – kira 100 meter,di sinilah mereka mulai membangun tempat tinggal yang baru, mereka membuat bangunan yang pertama kemudian sampai saat ini yang disebut Bale Malang, di namakan Bale Malang karna hanya rumah ini yang menghadap ke arah timur dan barat, sedangkan rumah –rumah lainya semuanya mengambil posisi dengan arah utara selatan . Bale Malang ini dalam keberadaannya memangk husus di buat untuk tempat bertuah


Rabu, 25 Maret 2015

Angin Hawa Udara SUHU ALAM Desa SEMBALUN LAWANG












Bahasa Bahasan Basahan Aksara Angka Gunung Gunung Sidang Raya Para Gunung Desa Sembalun Lawang Gunung Rinjani

Oleh Guntur Bisowarno S.Si., Apt
dari Pertigaan Kaki Gunung Arjuno, Gunung Bromo dan Gunung Semeru
Berusaha dan Bekerja Bersama Taman Sari Alam Manusantara
hp 085235807180




Menemukan Gunung Sama Dengan Menemukan Masa Kini dan Masa Depan Yang Berkelimpahan, Siapakah Yang Jeli dan Berani Jujur Mengukur Neraca Anggaran dan Timbangan Kinerja dan Perhatian, Perawatan dan Pengenalan Serta Pengolahan dan Pengelolaan Gunung Secara Sadar Atas dan Benar Kebenaran Atas Panggilan Besar dan Ajakan Hebat Untuk Mengelola dan Mengolah Sendiri Aset Anak Bangsa Ini.... Bagaimana Kawan Kawan Sekalian, Bersiaplah Mengusahakan dan Mengerjakan Mentalitas Transformasi Ke Wira Usahaan yang Berbasis Jiwa dan Spirit Kejujuran Jujuran, neRAca dan Timbangan Setiap Kerja Keras Kerasan Mendetail Ahli di Bidangnya Masing Masing Berbasis Pemilihan Sadar Atas dan Kebenaran Atas Dari Semua Kelimpahan Sumber Daya Alam Anak Bangsa, salah satunya di Persepakatan, Pergotong royongan dan Perwakilan Gunung Gemunung ini.



Sejarah penyebutan nama –nama gunung di sekeliling desa sembalun 
Sebagaimana di maklumi desa sembalun merupakan daerah perbukitan, sekelilingnya terdapat gunung – gunung yang mengitarinya bagaikan tembok raksasa yang membentuk sebuah danau jika kita memandang sembalun dari atas gunung itu , maka takubahnya kita melihat sebuah danau yang mengering , adapun nama gunung-gunung yang mengelilingi sembalun adalah : 1. Gunung Pergasingan. 2. Gunung Anak Dara . 3. Gunung Selong . 4. Gunung Telaga .5 Gunung Bao .





1. Gunung Pergasingan 




Gunung Adalah Sumber Oksigen dan Udara Sehat Terbesar Beserta Sumber Mata Air
Merupakan Bahan Baku Manusia Gen Unggul Indonesia Nusantara
Beserta 
Bahan Baku Rempah Rempah Melimpah
Yang Siap Di Olah
Di Samping Sampah
yang adalah Teknologi Canggih Untuk Menempatkannya dan Mengolahnya
dari Kapasitas Kemampuan DNA Anak Bangsa Yang Hebat Hebat
sesuai setara dengan Kehebatan DNA dan Aktualisasi Ekspresi Bonus Peradaban dan Kebudayaan Hebat 
Nenek Moyang dan Para Leluhur Kita Sekalian

Gunung pergasingan ( 1793 mdpl ) merupakan gunung yang berada di sebelah utara desa sembalun lawang , pergasinga berasal dari asal kata Gasing , merupakan sebuah benda permaiian tradisional yang di putar dengan mengunakan tali di sebut ( sembalun: Alit ), kana di yakini oleh masyrakat sembalun bahwa pada zaman dahululu tokoh – took trkenal pada masa itu , suka berlomba main gasing di puncak gunung yang datar ini , kegiatan ii rutin mereka lakukan sebagai ajang olahraga dan adau kepintran main gasing di antara mereka. Dalam bermaingasing berdasarkan awiq-awiq yang berlaku di tempat itu ada beberapa ketentuan yang harus di patuhi di antaranya adalah: 1. Apabila gasing yang d pergunakan terlempar kearah selatan , maka langsung dia dinyatakan kalah , karna gasingnya kan meluncur menuruni tebing , tapi walaupn ia terlempar kea rah selatan bagi yang memiliki kesaktian maka dia akan mampu mengembalikannya kea rah utara, 2. Bagi siapa saja yang sudah dinyatakan kalah maka dengan sendirinya dia harus patuh pada perintah yang menang , oleh karna itu untuk mengabadikan tempat permainan begasing ii di beri nama Gunung Pergasigan, oleh masyarakat sembalun sering di sebut dengan nama Gunung Atas Lauq .


2. Gunung Anak Dara 


Tak Banyak Yang Mengerjakan dan Membayangkan 
Bahwa Air Nusantara dan Air Indonesia Dari Semesta Sidang Raya Pegunungan Ini Asset 
adalah  
Sumber Bahan Baku Keberdayaan dan Awal Peradaban dan Kebudayaan Hebat Manu Mani Madi MaNUsanTARA Indonesia Masa Dulu, Kini dan Akan Datang. 








Gunung Anak Dara ( 1921 mdpl ) , merupakan gunung yang berada di sebelah timur Desa Sembalun Lawang , menurut sejarahnya serta menurut informasi yang beredar di tengah – tengah masyrakata bahwa gunung ini di sebut Gunung Anak Dara disebabkan oleh karna menurut keyakinan orang sembalun gunung ini tetap di pelihara oleh dua orang dara cantk , kemungkinan yang di maksud adalah dua putri muda yang cantik – cantik , dalam kepercayan leluhur ia termasuk sebangsa jin yan di sebut “ peri :” 


3. Gunung Selong








Gunung Selong Dari Desa Sembalun 

Gunung Selong ( 1395 mdpl ) merupakan gunung yang paling dekat dengan pemukiman penduduk sembalun lawang khususnya kampung tradisional Desa Bleq , gunung yang tidak begitu tinggi , gunung ini di sebut gnung selong karna menurut sejarah bahwa salah satu benda pusaka orang sembalun ( yakni jungkat atau tombak ) , pada mulanya muncul di gunung ini dengan cara di tarik dan di cabut dengan keras .


4. Gunung Telaga 




Gunug telaga ( 1585 mdpl ) merupakan gunung yang letaknya dekat dengan permukiman penduduk , gunung ini di kelilngi oleh kebun – kebun milik penduduk sembalun lawang, menurut sejarahnya d kampung Dusun Tlaga dahulu kala setiap musim hujan terjadi banjir besar yang beasal dari gunung “ Aik Ilong “ dan semua air tersebut bermuara di satu tempat yang berbentuk lekukan yang seolah – olah menyerupai telaga besar. 


5. Gunung bao




Gunung Bao (1334 mdpl) merupakan gunung yang terletak pula di sebelah timur Desa Sembalun Lawang. Sekarag sebagian besar tempat telah menjadi kebun kopi milik masyarakat. Di sebut gunung bao karena gunung ini dipenuhi dengan beraneka ragam tetumbuhan dan berbagai macan pohon kayu. Karenanya lebatnya pepohonan ditempat itu, terasa suasananya menjadi “bao” (rindang/sejuk). Rindang dalam bahasa sasak sembalun sama dengan bao.



Mengolah dan Mengelola Bahasa BASAHAN BAHASAN di Sembalun Lawang Gunung Rinjani (2) Menuju 70 Tahun IN_DONEsia Merdeka

Daerah Lombok Timur
Oleh Guntur Bisowarno S.Si., Apt
Founder dan Pimpinan Bamboo Spirit Nusantara
Pusat Purwosari Pasuruan Jawa Timur
hp 085235807140



Sembalun merupakan salah satu daerah tertua dari 13 Desa tertua yang ada di pulau Lombok selain dari Desa Bayan , Bebekeq, Medayin, Kedaro, Batudengdeng, Selaparang, Suradadai, Benoa, Pejaggik, Jerowaru, Langko dan Peraya. Kata SEMBALUN sesungguhnya berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang terdiri dari dua suku kata yakni kata “ SEMBAH” dan “ULUN” kata Sembah mengandung makna menyembah/menyerah diri/mematuhi/taat, dan Ulun , dari kata dasar Ulu yang berarti kepala / atas / atasan / pemimpin.makna lain yang terkandung dari kata SEMBAHULUN adalah  Manusia Sembalun berkewajiban untuk menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan pemelihara alam dan manusia wajib mentaati segala ketentuan – ketentuan kepercayaan yang di anut, setiap MANUSIA SEMBALUN wajib mentaati dan mematuhi pemimpin – pemimpinnya, bahwa setiap MANUSIA SEMBAHULUN mempunyai kewajiban untuk selalu taat kepada adat leluhurnya selain taat kepada Yang Maha Esa dan kepada Pemimpinnya.



Kata KUNCI SEMBALUH_SEMAHULUN, Mengandung Esensi dan Hidden Briliyan yaitu Kebenaran Dalam dan Dalam Kebenaran, yang Menjadikan Orang Sembalun Menjadi Manusia Yang BerKeTUHANan YANG Maha Esa, selaras dengan alam, dan berkewajiban memelihara alam dan mengembangan adat leluhurnya menjadi peradaban dan kebudayaan yang dari hari ke hari semakin selaras dengan Alam dan Tuhan yang Masa ESA, artinya TUHAN dan HUTAN menjadi faktor yang sangat penting, esensial dan sarat serta syarat dasar terbangunkannya pertumbuhan dan perkembangan peradaban dan kebudayaan tersebut dari waktu ke waktu, mengingat IN_DONEsia dan MaNUsanTARA, sedang menuju 70 tahun IN_DONEsia Merdeka.

Kepemimpinan yang selaras dengan Alam dan Tuhan YME, serta menghargai mereka yang sungguh - sungguh sudah berjasa membangun peradaban dan kebudayaan desa desa di sekitaran Gunung Rinjani Khususnya Desa Sembalun Lawang, dan semua para pendahulu pendahulu mereka itu kita kenal dan sepakati sebagai leluhur tanah tumpah darah mereka...



Sebagian Besar Penduduknya Beragama Islam, dalam Al Quran di kenali pengertian dan surat berlutut kepadaNya, sebagai manusia yang taat dan percaya kepadaNya, yaitu berTAKWA, Taat dan Percaya Kepada WahyuNya, yang sudah tergelarkan di seluruh jagad semesta alam, yang merupakan sumber kenikmatan dalam hidup berkehidupan, terutama di urusan sandang, pangan dan papan, serta merupakan bahan baku utama dalam mengembangkan misi khusus, panggilan sucinya di setiap jaman dan perkembangan peradaban dan kebudayaan yang sedang berlangsung di dalamnya.





Surat tersebut di sebut SURAT KE 45, Mengingatkan Kita Akan Semangat Juang dan Semangat Ke Berimanan dan KeTakwaan Yang Sangat Kuat, Mendalam dan Tinggi Kepada Tuhan YME, Semangat Bamboo45 Juang45, ini sangat tepat berkaitan dengan pembelahan bamboo di suku sasak, di kenal dengan cara membelah 2 itu, sebagaimana SAKSAK, Bamboo45 menjadi Saksi, Pertanda, Kode Kosmik Alam Semesta, dan Alat Teknologi Canggih, Kreatif dan Cerdas, dalam Membebaskan Bangsa InDONEsia menjadi bangsa yang merdeka.

Mersudi Diri Kehendaknya Karepnya Di Singkat Menjadi MERDIKA
Mersudi Dengan Kehendaknya Di Singkat MERDEKA,
Mersudi berarti mencari sampai tepatnya Tindakan Selaras Dengan Gerak Gerakan dan Pergerakan Alam dan Sesuai Kehendaknya dengan Kehendak TUHAN yang Maha ESA.

Mahardika,. Maharnya Manusia Martabatnya Manusia Dirinya berKehendak, selaras dengan Alam dan Kehendaknya, apa konsekuensi wajar dari kePUTUSAN kePUTUSON kami Bangsa InDONEsia yang Merdika, menuju Mahardika dan Merdesa (Baca Berdaya Berkelanjutan) di Umur ke 70 tahun ini.

Merdesa, Bagaiman Mersudi Dengan Yang Kuasa, di Hutan Indonesia dan Nusantara, di Hutan Gunung Rinjani dan Desa Desa Sekitarnya, Khususnya Desa Sembalun, Bagaimana SembaHULUN bersama seluruh potensi kekayaan alam Indonesia Nusantara yang berkelimpahan dan bersumber daya manusia, yang berspiritkan Bambooe45, yang sungguh sungguh kaffa dan ffanak, menyempurnakan dan di sempurnakan, utuh dan mengutuhkan seutuhnya, dalam maha surga bhumi katalist peristiwa dan katulistiwa Alam dan Manusia InDONEsia MaNUsanTARA, Gen Manusia Pengelola Alam Semesta dan Diri Kediriannya Diri Kehendaknya, yang selaras dengan Penugasan Suci dan Waktu Kekekalannya, di semua matra hidup berkehidupannya, terutama di MaNTRa dan Matra Sandang Pangan Papannya.

TRADISI-ONAL: sejatinya adalah ManTRAnstransformasi DIRI Sesuai Sistem Ilahiah, yang secara gerak gerakan dan pergerakan perubahan perrohbahan jaman peradaban dan kebudayaan sekarang ini dan selanjutnya akan semakin kita NASI_ONALkan dan InterNASI_ONALkan, rupanya NAS NAS NAs NAs Angka Aksara dan Bahasa Sembahulun, Bambooe45, Merdeka, Mahardika, Merdesa, dan Kalimata TRADISI-ONAL dari para pendahulu, para suhada yang adalah para pahlawan InDONEsia dan MaNusanTARA yang TARAkannyawa jiwa suksmanya mulia, berbakti luhur, pada masa depan InDONEsia MaNUsanTARA, khususnya Desa Sembalun Lawang, 70 tahun InDONEsia Merdeka ini.

Siapakah InMANUsia InDONEsia Manusia Sembalun Lawang dan Seluruh Warga Merah Putih InDONEsia MaNusantar ini yang terspiritkan oleh Kasanah Bukti Berserakan dari Para Leluhur dan Nenek Moyang Gen Genah Genial Generatif Genetis MaNUsanTARA, yang berkesuaian sejak pada mula proses mulia dan proses agung nan utama Perjalanan DIRI Jalan INI menjadi MaNUsia yang SIAp menerima Tugas Suci Mulia dari Penugasan SuciNya dalam waktu kekal kekalannya, dari Tuhan Yang Maha ESA di setiap MuJIMIN dan MUJaman Pertumbuhan Peru\obahan Transformasi Tujuan Utama Tujuan Utuh Tujuhan Menngutuhan dan Seutuhnya 70 Tahun Indonesia Merdeka.



Angka 70 Memberikan Angka NOL Nol edge, Nolledge, Knowledge, Rasa rasa tajam sampai batas tepi ilmu pengetahuan dan teknologiNya, yang tidak berhingga tersebut, yaitu Ruang Kosong Tak Berhingga yang Penuh Berisi Tak Berhingga, yang tentunya ada dalam Dimensional Multidimensional Sembah Sembahulun 70 Tahun InDONEsia Merdeka Itu, sesudah Merdeka Selayaknya Mahardika dan Merdesa, Berdaya Berkelanjutan, berdasarkan dan bermodalnya Transformasi Metal, Allah Tak Butuh Pengakuan Karena Sempurna Adanya, Alam Yak Butuh Pengakuan Karena Alam Sempurna, Manusantara InDONEsia Sejati Sempurna dalam Potensial dan Penugasan Sucinya Oleh Nya di Jamannya MUJamannya, di tengah tengah kelimpahan kekayaan alam semesta InDonesia Manusantara, tentunya betapa hebat Sumber Daya Manusia, yang secara wajar melakukan sembah pikulun, sembahulun, sebagaiman kajian aksara dan bahasa bahasan basahan SEMBAHULUN ini adanya, sesederhana dfan sedahsyat itu, karena semua sudah ada di sana dan untuk itulah mereka ada dan kita ada adanya.

Merdeka Mahardika Merdesa SEMBALUN SEMBAHULUN INdoneSIA manuSANTARA !!!

Mengolah dan Mengelola Bahasa BASAHAN BAHASAN di Sembalun Lawang Gunung Rinjani (1)



Ada dua Sembalun, Desa Sembalun Lawang dan Desa Sembalun Bumbung yang berjarak 2 km. Kedua desa tersebut identik dengan desa adat dan Gunung Rinjani yang Menyimpan Sejarah dan Profil Suku Sasak. Kalau dari ketinggian kita melihat sepertinya kedua desa ini berada dalam sebuah danau yang sudah mengering dan berubah menjadi lahan yang subur pada ketinggian 1.200 m diatas permukaan laut. Nampak di kelilingi oleh 4 Gunung yaitu Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.775 m diatas permukaan laut, Gunung Selat Dara, sebelah Anak Dara, dan Gunung Telaga..

Beberapa Kata Kunci
Sembalun Lawang ( Sembalun Ini Merupakan Pintu Masuk Pendakian Ke Gunung Rinjani)
Sembalun Bumbung (Apa Hubungannya Sembalun dengan Bambu)


Kebun bambu ini akan anda jumpai sebelum anda sampai di rumah adat atau Desa Belek.
bambu-bambu ini adalah milik sebagian dari masyarakat sembalun,
yang di pergunakan untuk berbagai kebutuhan.
Ada beberapa macam jenis bambu disini. 
yang pertama AUR (Baca HAURIP, ORIP, Hidup) adalah {bambu yang dipake membuat pagar 
,halaman ajir tanaman seperti tomat cabe atau tanaman yang lain dan di pake untuk bahan rumah juga}, kemudian TRENG adalah bambu yang di pake membuat tali atau di pake mengikat tall.

Bagaimana Gunung Rinjani Menyimpan Sejarah?




MAKAM MAJAPAHIT

Pondok Budaya Asah Makna bersama Pengulu Sembalun Bumbung Haji Purnipa, berziarah ke Makam Majapahit yang terletak di kompleks kampung adat Sembalun Lawang. Makam ini diyakini sebagai tempat bertemunya para waluyullah secara gaib. Nama Majapahit yang dilekatkan pada situs ini tampaknya merupakan idiofak yang menggambarkan hubungan antara Lombok khususnya bagian utara dengan Kerajaan Majapahit pada masa lalu. Makam ini merupakan petilasan para wali yang berkunjung ke Lomnok dengan berbagai riwayatnya. Lokasi makan berada di perbukitan kecil yang dikelilingi oleh hutan bambu. Tampak dalam gambar, situs Makam menjadi latar belakang foto.



Sembalun sebagai kawasan wisata sudah cukup terkenal didalam dan diluar negeri, karena dari desa ini para pendaki berangkat ke puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak yang memakan waktu 8 jam, disamping menikmati pemandangan alam pegunungan, di desa Sembalun Lawang terdapat desa beleq yaitu bangunan artifak perumahan tradisional masyarakat Sembalun, makam majapahit atau petilasan Gajah Mada, benda-benda purbakala dan tari Tandang Mendet yang merupakan suatu tarian sakral menurut masyarakat setempat .

Kata Kunci
Danau Anak Segara, Bagaimana dengan Asosiasi Bapak dan Ibu Segaranya.
Danau, Telaga,  Bagaimana Dengan Ungkapan, Genthong Menep, Telaga Wening.. Dalam Ketenangan Pikiran dan Keheningan Hati, Kita Menemukan Sumber Kebahagiaan dan Kegembiraan yang bisa kita olah dan kita latih menjadi sumber kegembiraan dan kebahagian yang tak terbatas, dalam kata JOY, ada angka aksara O, dimana apapun jika di bagi bilangan KOSONG Tak Berhingga akan menghasilkan Kepenuhan ISI Kegembiraan yang tak berhingga juga


Untuk menuju obyek ini bisa menempuh jalur Mataram – Masbagik – Pelabuhan Lombok – Sambelia – Sembalun dengan jarak +/- 139 km. Sembalun yang berjarak +/- 12 km. Sedangkan akomodasi sudah tersedia dengan standar Hotel Melati seperti Wisma Cemara Siu dan P e s a n g g e r a h a n Sembalun Bumbung.

Luas Desa sembalun Lawang secara keseluruhan adalah 12.852 km persegi. Dengan luas daerah yang seperti ini pemanfaatannya juga bermacam-macam, contohnya adalah untuk Sawah dengan luas 524 ha yang digunakan untuk bertani oleh penduduk desa, kebun 978 ha, pemukiman 74,59 ha, kuburan 5 ha, dan selebihnya masih berupa hutan yang merupakan sumber air dan sumber udara oksigen oleh penduduk dan para wisatawan yang memasuki kawasan tersebut.

SEJATINYA GUNUNG RINJANI dan 3 Gunung yang Lainnya, Merupakan Sumber dan Pusat Serenity Peradaban Mereka Semua.



Kata Kunci
Ada Hubungan Apa Hutan, Hantu dan Tuhan
Jika kita mengulang - ulang kata Hantu... Hantuhantuhantuhan... anehnya keluar kata tuhan Tuhan, sebaliknya Tuhantuhantuhantuhantu... keluar kata hantu, di hutan atau di sesuatu yang tidak kita kenali, kita belajar dari alam, bagaimana membedakan rasa rasa dan kepekaan pemahaman dalam inderaloka kita, apa dan siapa sesungguhnya Tuhan dan Hantu, dari rasa damai dan rasa tenang kita, Hutan bisa menjadi Sumber Kedamaian dan Ketenangan Bagi Kita Ketika Kita, Memandang Hutan sebagai Sumber Hidup dan Kehidupan serta Sumber Misteriu Data Hidup Berkehidupan yang luar biasa, bukan sebagai sumber ketakutan dan sumber ketertinggalan peradaban dan kebudayaan di bandingkan peradaban dan kebudayaan di perkotaan dan di negara manca, justru bagi masyarakat asli sembalun dan suku sasak, sesungguhnya Hutan adalah Pusat Peradaban dan Kebudayaan Tuhan sesungguhnya, dan Hantunya adalah siapa saja yang ingin menghilangkan fungsi hidup berkehidupan dari muka bumi tanah desa Sembalun Lawang dan Sembalun Gunung.

Secara keseluruhan, penduduk desa Sembalun Lawang merupakan penganut agama islam. Tetapi dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, penduduk masih menggunakan kebiasaan yang dipakai sejak dulu, contohnya adalah tidak boleh ngapel kerumah tetangga atau siapapun diatas jam 11.00 malam, dan untuk hukumannya juga masih merupakan hukuman kekeluargaan. Hukumannya dapat berupa peringatan secara lisan bila pertama kali berbuat, apabila melakukan kesalahan lagi dihukum dengan sanksi gotong royong, dan bila masih berbuat lagi dihukum dengan cara direndam dikolam. Sebenarnya apabila melakukan kesalahan yang berat orang yang membuat kesalahan tersebut dapat diusir dari desa, akan tetapi menurut kepala desa hukuman tersebut masih dalam tahap perencanaan, dan sampai sekarang belum ada yang mendapat hukuman seperti itu.

Kata Kunci :
GOTONG ROYONG ini jauh melebihi TEAM WORK, TEAM = Together Everyone Achieve More, ada dalam kerangka pekerjaan dan perkantoran serta kedinasan penugasan, sedangkan GOTONG ROYONG, memberikan keleluasaan dan keluasan partisipasi keterlibatan keiklasan untuk berperan serta mengusahakan dan mengerjakan apa saja, yang bisa mereka kerjakan tanpa adanya tekanan dan paksaan, serta target hasil yang di tetapkan. Dalam GOTONG ROYONG ada Prinsip Lisan ROH RUH yang Memboyong dan Membobong Pergerakan dan Pekerjaan Itu di Lakukan Secara Bersama Sama Dengan Serentak dan Terpadu Secara Kemanusiaan, Alam dan Kesadaran Keilahian yang sungguh mendalam dan tinggi sekali.

Kebiasaan lain penduduk adalah menganggap sapi sebagai hewan yang istimewa, mereka menganggap sapi adalah bank hidup bagi mereka, karena dengan memiliki sapi, rezeki mereka akan lancar. Selain itu mereka juga memiliki kebiasaan menandai sapi milik masing-masing dengan membuat sayatan di kuping sapi mereka. Adapun jumlah sapi didesa Sembalun Lawang secara keseluruhan berjumlah 2800 ekor.

Kata Kunci
Sapi sebagai hewan istimewa, atau raja kaya, raja rejeki ini sangat pas dan sungguh terbukti, hubungan Desa Sembalun Lawang dan Desa Sembalun Bumbung, erat kaitannya dengan Aksara, Bahasa, Angka serta Peradaban dan Kebudayaan Jawa, melalui Jalur Sejarah Hisstory Kerajaan Majapahit dan Pasukan Patih Gajah Mada di bilangan wilayah desa desa tersebut.


Senin, 23 Maret 2015

KemBALInya Wewaran HIDUP BERKEHIDUPAN Jejawan SASAK SASAKA SEMBALUN LAWANG Jebalian Jebolan InDONEsia MaNUsanTARA



KOpi Jawa Arabica Jejawan Sasak Sasaka Sembalun Lawang 


HUR ORIpnya Hidupnya Air Terjun...
Wewaran nya asa ada
MenerJUNni
Sesungguhnya TerJUNan Air Terjun ini selalu always mengikuti Kaidah dan Ketetapan Perputaran Matahari Bulan Bintang dan Buminya..
selaras serAsi
Asimptot As Si Meredian Totalitas
BeAM of Sunlight
BeAm of Ocean
Beam of Moonlight

Gerojokan dan Kericikannya
GerAh GerAhdagan Sesungguhnya Jelas Tidak Pernah
Semua Samurai Semurai Terurai Terburai
Sesuai Tuntunan Tatanan Sinaran Sinar Matahari Api Perbawa Dunia
GerAk GerAk di GerAkan dan MengGerAkan
Orang dan Manusia InDonesia MaNUsanTARA
dan Undo Standing
TOO With Orang dan Manusia
Sembalun Lawang
Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat
Indonesia


Pohon Sengon Sing Angon
Singo Wangi Sing Ngewangi Sing Ngowangi Wangine
Puring Bumi Bamboone InDONEsia MaNUsanTARA 
Asa Ada di Wewaraning
MAs Guntur Bisowarno


juga Mr Samsul Bahri dan Team Spanyol (LIBAF : Lombok International Bamboo Architecture Festival, Desember 2103, di dan dari Pantai Senggigi Lombok NTB

Menuju SASAK SAKSAk BAMBOO BELAH BULUH
SEMBALUN LAWANG
GUNUNG RINJANI

Satu hari di Bali dan Di Semesta Jagad Wahyuning Jawadwipa Java Program InDoneSia MaNUsanTARA sudah sedang dan berlaku sejak terbitnya sinar cahaya api matahari perbawa dunia sekitar pukul 06:00 pagi hingga keesokan harinya sebelum sinar cahaya api matahari fotosintesa mulai terbit. Berlainan dengan pergantian hari internasional yang dimulai dari pukul 00:00:00 tengah malam, dan hari di Jawa yang dimulai sejak terbenamnya sinar cahaya api matahari sekitar pukul 18:00 (mungkin karena pengaruh Islam). Sebetulnya di Bali dan Di Semesta Jagad Wahyuning KanugeRAhan tidak ada istilah malam Minggu, karena saat itu di Bali dan Di Wilayah Watak Wanua InDONEsia MaNUsanTara...  sebenarnya masih resmi Sabtu malam :)

Pengelompokan hari secara internasional adalah minggu (week, bukan Sunday). Dalam satu minggu, tiap hari diberi nama yang membedakan hari yang satu dengan lainnya. Kita semua sudah sangat hapal dengan sifat masing- masing hari, seperti kejamnya Senin dan indahnya Sabtu dan pendeknya hari Minggu :)

Hanya MANU MaNUsantara Yang Mengenali Gen Genah Genetik Genial Irama Kosmos URIP

Di Bali dan Pada KemBALInya Kita pada pengelompokannya tidak hanya 7 hari itu saja, ada 3, sampai 9. Bahkan 1 atau 2 hari !! Masing- masing hari dalam kelompok itu punya nama, punya sifat, punya syarat, punya letak dan punya urip. Punya Urip Nguripi dan Hidup Menghidupi, Di Bali dan Pada KemBALInya Sistem Aksara dan Penanggalan InDONEsia dan MaNUsantara, semuanya masih lestari, karena orang tahu bagaimana memanfaatkannya. Pengelompokan ini dipelajari dalam ilmu WewaranWewaran diyakini merupakan hitungan irama kosmos. Jangan sinis mengatakan bahwa hal ini terlalu dibuat-buat, pada kenyataannya, hanya budaya yang beradab yang menjaga keselarasan irama manusia dengan irama mesta. Pada masa kinipun tidak ada yang bisa membantah bahwa alam semesta kita berdenyut berirama, cuma sedikit manusia yang memahami ritmenya. Marilah kita pelajari makna masing- masing irama itu. Yang paling misterius adalah urip.

Urip Hidupnya InDONEsia MaNusantara pada KOsong Yang Tak Berhingga Penuh Tak Berhingga.

Urip, juga disebut dengan neptu. Di beberapa tempat di Jawa, sebutan neptu otomatis sudah merupakan jumlah dari urip saptawara dan urip pancawara. Dalam upakara dan bebantenan, urip ini disimbolkan dengan sejumlah uang kepeng atau pis-bolong, para tetua kita juga menggunakannya untuk memperhitungkan baik buruknya hari.

Sistem WeWaran We WaraNING Urip WewaRAHnya Hidup Berkehidupan

Memang perhitungan nama hari dalam beberapa siklus sangat bergantung kepada nilai urip kedua wewaran ini. Misalnya ekawaradwiwara dan dasawara. Demikian juga perhitungan primbon Patemon Lanang Isteri, peruntungan dan sebagainya banyak bergantung kepada urip. Masing-masing aksara Bali dan 16 arah mata angin juga mempunyai urip. Urip memang misterius! Asal atau sumber dari angka urip itu sendiri tidak diketahui dari mana. Yang jelas sudah terdefinisi (as-is) dan sulit ditemukan lagi ujung pangkalnya.


TABEL URIP
SAPTAWARA
TABEL URIP
PANCAWARA
Redite (Minggu)5
Soma (Senin)4
Anggara (Selasa)3
Buda (Rabu)7
Wrespati (Kamis)8
Sukra (Jumat)6
Saniscara (Sabtu)9
Umanis5
Paing9
Pon7
Wage4
Kliwon8



PeriodeNama Wewaran
Nama hari
UripNama Jawa
1Ekawara1. Luang1-
2Dwiwara1. Menga5-
2. Pepet4-
3Triwara1. Pasah (Dora)9-
2. Beteng (Waya)4-
3. Kajeng (Biantara)7-
4Caturwara1. Sri6-
2. Laba5-
3. Jaya1-
4. Menala8-
5Pancawara1. Umanis51. Legi
2. Paing92. Paing
3. Pon73. Pon
4. Wage44. Wage
5. Kliwon85. Kliwon
6Sadwara1. Tungleh71. Tungleh
2. Aryang62. Aryang
3. Urukung53. Wurukung
4. Paniron84. Paniron
5. Was95. Uwas
6. Maulu36. Mawulu
7Saptawara1. Redite (Minggu)51. Akad, Dite
2. Soma (Senin)42. Senen
3. Anggara (Selasa)33. Selasa
4. Buda (Rabu)74. Rebo
5. Wrespati (Kamis)85. Kemis
6. Sukra (Jumat)66. Jumuwah
7. Saniscara (Sabtu)97. Setu (Tumpak)
8Astawara1. Sri61. Seri
2. Indra52. Indra
3. Guru83. Guru
4. Yama94. Yama
5. Ludra35. Ludra
6. Brahma76. Brahma
7. Kala17. Kala
8. Uma48. Uma
9Sangawara1. Dangu51. Dangu
2. Jangur82. Jagur
3. Gigis93. Gigis
4. Nohan34. Nohan
5. Ogan75. Wogan
6. Erangan16. Kerangan
7. Urungan47. Wurungan
8. Tulus68. Tulus
9. Dadi89. Dadi
10Dasawara1. Pandita51. Pandita
2. Pati72. Pati
3. Suka103. Suka
4. Duka44. Duka
5. Sri65. Sri
6. Manuh26. Manuh
7. Manusa37. Manungsa
8. Raja88. Raja
9. Dewa99. Dewa
10. Raksasa110. Raseksa