Ada dua Sembalun, Desa Sembalun Lawang dan Desa
Sembalun Bumbung yang berjarak 2 km. Kedua desa tersebut identik dengan desa
adat dan Gunung Rinjani yang Menyimpan Sejarah dan Profil Suku Sasak. Kalau
dari ketinggian kita melihat sepertinya kedua desa ini berada dalam sebuah
danau yang sudah mengering dan berubah menjadi lahan yang subur pada ketinggian
1.200 m diatas permukaan laut. Nampak di kelilingi oleh 4 Gunung yaitu Gunung
Rinjani dengan ketinggian 3.775 m diatas permukaan laut, Gunung Selat Dara,
sebelah Anak Dara, dan Gunung Telaga..
Beberapa Kata Kunci
Sembalun Lawang ( Sembalun Ini Merupakan Pintu Masuk Pendakian Ke Gunung Rinjani)
Sembalun Bumbung (Apa Hubungannya Sembalun dengan Bambu)
Kebun bambu ini akan anda jumpai sebelum anda sampai di rumah adat atau Desa Belek.
bambu-bambu ini adalah milik sebagian dari masyarakat sembalun,
yang di pergunakan untuk berbagai kebutuhan.
Ada beberapa macam jenis bambu disini.
yang pertama AUR (Baca HAURIP, ORIP, Hidup) adalah {bambu yang dipake membuat pagar
,halaman ajir tanaman seperti tomat cabe atau tanaman yang lain dan di pake untuk bahan rumah juga}, kemudian TRENG adalah bambu yang di pake membuat tali atau di pake mengikat tall.
Bagaimana Gunung Rinjani Menyimpan Sejarah?
MAKAM MAJAPAHIT
Pondok Budaya Asah Makna bersama Pengulu Sembalun Bumbung Haji Purnipa, berziarah ke Makam Majapahit yang terletak di kompleks kampung adat Sembalun Lawang. Makam ini diyakini sebagai tempat bertemunya para waluyullah secara gaib. Nama Majapahit yang dilekatkan pada situs ini tampaknya merupakan idiofak yang menggambarkan hubungan antara Lombok khususnya bagian utara dengan Kerajaan Majapahit pada masa lalu. Makam ini merupakan petilasan para wali yang berkunjung ke Lomnok dengan berbagai riwayatnya. Lokasi makan berada di perbukitan kecil yang dikelilingi oleh hutan bambu. Tampak dalam gambar, situs Makam menjadi latar belakang foto.
Sembalun sebagai kawasan wisata sudah cukup terkenal didalam dan diluar negeri,
karena dari desa ini para pendaki berangkat ke puncak Gunung Rinjani dan Danau
Segara Anak yang memakan waktu 8 jam, disamping menikmati pemandangan alam
pegunungan, di desa Sembalun Lawang terdapat desa beleq yaitu bangunan artifak perumahan
tradisional masyarakat Sembalun, makam majapahit atau petilasan Gajah Mada,
benda-benda purbakala dan tari Tandang Mendet yang merupakan suatu tarian
sakral menurut masyarakat setempat .
Kata Kunci
Danau Anak Segara, Bagaimana dengan Asosiasi Bapak dan Ibu Segaranya.
Danau Anak Segara, Bagaimana dengan Asosiasi Bapak dan Ibu Segaranya.
Danau, Telaga, Bagaimana Dengan Ungkapan, Genthong Menep, Telaga Wening.. Dalam Ketenangan Pikiran dan Keheningan Hati, Kita Menemukan Sumber Kebahagiaan dan Kegembiraan yang bisa kita olah dan kita latih menjadi sumber kegembiraan dan kebahagian yang tak terbatas, dalam kata JOY, ada angka aksara O, dimana apapun jika di bagi bilangan KOSONG Tak Berhingga akan menghasilkan Kepenuhan ISI Kegembiraan yang tak berhingga juga
Untuk menuju obyek ini bisa menempuh jalur Mataram – Masbagik – Pelabuhan
Lombok – Sambelia – Sembalun dengan jarak +/- 139 km. Sembalun yang berjarak
+/- 12 km. Sedangkan akomodasi sudah tersedia dengan standar Hotel Melati
seperti Wisma Cemara Siu dan P e s a n g g e r a h a n Sembalun Bumbung.
Luas Desa sembalun Lawang secara keseluruhan adalah 12.852 km persegi. Dengan
luas daerah yang seperti ini pemanfaatannya juga bermacam-macam, contohnya adalah
untuk Sawah dengan luas 524 ha yang digunakan untuk bertani oleh penduduk desa,
kebun 978 ha, pemukiman 74,59 ha, kuburan 5 ha, dan selebihnya masih berupa
hutan yang merupakan sumber air dan sumber udara oksigen oleh penduduk dan para wisatawan yang memasuki kawasan tersebut.
SEJATINYA GUNUNG RINJANI dan 3 Gunung yang Lainnya, Merupakan Sumber dan Pusat Serenity Peradaban Mereka Semua.
Kata Kunci
Ada Hubungan Apa Hutan, Hantu dan Tuhan
Jika kita mengulang - ulang kata Hantu... Hantuhantuhantuhan... anehnya keluar kata tuhan Tuhan, sebaliknya Tuhantuhantuhantuhantu... keluar kata hantu, di hutan atau di sesuatu yang tidak kita kenali, kita belajar dari alam, bagaimana membedakan rasa rasa dan kepekaan pemahaman dalam inderaloka kita, apa dan siapa sesungguhnya Tuhan dan Hantu, dari rasa damai dan rasa tenang kita, Hutan bisa menjadi Sumber Kedamaian dan Ketenangan Bagi Kita Ketika Kita, Memandang Hutan sebagai Sumber Hidup dan Kehidupan serta Sumber Misteriu Data Hidup Berkehidupan yang luar biasa, bukan sebagai sumber ketakutan dan sumber ketertinggalan peradaban dan kebudayaan di bandingkan peradaban dan kebudayaan di perkotaan dan di negara manca, justru bagi masyarakat asli sembalun dan suku sasak, sesungguhnya Hutan adalah Pusat Peradaban dan Kebudayaan Tuhan sesungguhnya, dan Hantunya adalah siapa saja yang ingin menghilangkan fungsi hidup berkehidupan dari muka bumi tanah desa Sembalun Lawang dan Sembalun Gunung.
Secara keseluruhan, penduduk desa Sembalun Lawang merupakan penganut agama
islam. Tetapi dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, penduduk masih
menggunakan kebiasaan yang dipakai sejak dulu, contohnya adalah tidak boleh
ngapel kerumah tetangga atau siapapun diatas jam 11.00 malam, dan untuk
hukumannya juga masih merupakan hukuman kekeluargaan. Hukumannya dapat berupa
peringatan secara lisan bila pertama kali berbuat, apabila melakukan kesalahan
lagi dihukum dengan sanksi gotong royong, dan bila masih berbuat lagi dihukum
dengan cara direndam dikolam. Sebenarnya apabila melakukan kesalahan yang berat
orang yang membuat kesalahan tersebut dapat diusir dari desa, akan tetapi
menurut kepala desa hukuman tersebut masih dalam tahap perencanaan, dan sampai
sekarang belum ada yang mendapat hukuman seperti itu.
GOTONG ROYONG ini jauh melebihi TEAM WORK, TEAM = Together Everyone Achieve More, ada dalam kerangka pekerjaan dan perkantoran serta kedinasan penugasan, sedangkan GOTONG ROYONG, memberikan keleluasaan dan keluasan partisipasi keterlibatan keiklasan untuk berperan serta mengusahakan dan mengerjakan apa saja, yang bisa mereka kerjakan tanpa adanya tekanan dan paksaan, serta target hasil yang di tetapkan. Dalam GOTONG ROYONG ada Prinsip Lisan ROH RUH yang Memboyong dan Membobong Pergerakan dan Pekerjaan Itu di Lakukan Secara Bersama Sama Dengan Serentak dan Terpadu Secara Kemanusiaan, Alam dan Kesadaran Keilahian yang sungguh mendalam dan tinggi sekali.
Kebiasaan lain penduduk adalah menganggap sapi sebagai hewan yang istimewa,
mereka menganggap sapi adalah bank hidup bagi mereka, karena dengan memiliki
sapi, rezeki mereka akan lancar. Selain itu mereka juga memiliki kebiasaan
menandai sapi milik masing-masing dengan membuat sayatan di kuping sapi mereka.
Adapun jumlah sapi didesa Sembalun Lawang secara keseluruhan berjumlah 2800
ekor.
Kata Kunci
Sapi sebagai hewan istimewa, atau raja kaya, raja rejeki ini sangat pas dan sungguh terbukti, hubungan Desa Sembalun Lawang dan Desa Sembalun Bumbung, erat kaitannya dengan Aksara, Bahasa, Angka serta Peradaban dan Kebudayaan Jawa, melalui Jalur Sejarah Hisstory Kerajaan Majapahit dan Pasukan Patih Gajah Mada di bilangan wilayah desa desa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar